Materi Kuliah D3 Analis Kesehatan, semester 5, Mikrobiologi III
MYCOBACTERIUM TUBERCULOSE
MORPHOLOGIS
GRAM ( + ) batang, batang sedikit bengkok,panjang/ pendek coccoid, kadang berbentuk filamen spt mycelia, yg apabila ada sdikit gangguan akan terputus mjd batang2 pendek / coccoid , tahan asam dan alcohol, tdk berspora dan tdk berkapsul
CULTUR & BIOKIMIA
Tumbuhnya lambat / sgt lambat, btl2 aerob, suhu optimum 37-38 c. range suhu 30-41 c. untuk tumbuhnya membutuhkan bahan2 tambahan misalnya darah, serum, telor dan bhn kimia ttu , itupun msh membutuhkan waktu lama 2-8 minggu
PATOGENITAS
M.tuberculose menimbulkan tuberkulosis pd manusia dan kera. Sgt virulen tuk marmut dan tikus putih
M. bovis menimbulkan tuberkulosis pd manusia, sapi, kera dan sangt virulen untuk kelinci dan marmut serta tikus putih
Specimen yg sering diterima dilab. Untuk pemeriksaan tbc yaitu sputum, bilasan lambung, urin, tinja, darah dsb
ISOLASI & IDENTIFIKASI
MICROSKOPIS
1 . Pembuatan sediaan
a. sediaan langsung
- adl sediaan yg dibuat langsung dari spesimen
- apabila yg dibuat itu sputum, maka hasilnya dpt dinilai derajat positifnya, shg dpt digunakan untuk melihat sejauh mn seseorang sedang menderita atau sampaidmn hasil pengobatan
b. Sediaan tdk langsung
Adl sediaan yg dibuat tdk langsung dri specimen tetapi dibuat dri sedimen stlh pengolahan ( homogenisasi / dekontaminasi )
Sediaan ini memberi kemungkinan hasil BTA ( + ) lbh besar drpd sediaan langsung, tpi tdk dpt dipakai untk mengukur penderitaan seseorang ataupunhasil pengobatan
c. Cara pembuatan
Kaca objek yg bersih dan bebas lemak serta tdk ada bekas goresan diberi tanda tentang no specimen dan daerah yg akan dipulas dgn specimen
Spesimen yg akan diperiksa diambil secukupnya ,mengunakan ose / lidi kapas dipulaskan pada kaca objek . Dibuat sedemikian rupa shg tdk tllu tebal dan tdk tllu tipis.sebaiknya dibuat ada bagian yg tebal ada bagia yg tipis
Dibiarkan kering dgn sendirinya / dipercepat dgn pemanasan diatas api spiritus
Klo sdh kering difiksasi 3x
Biarkan dingin lalu dicat
2 . pewarnaan
A . Pengecatan Ziehl Nelson
a. sediaan yg sdh kering dan difiksasi diletakkan pd jembatan pengecatan digenangi dgn cat Ziehl Nelson I ( carbol fuchin )
panaskan dgn api spiritus dibwh sediaan.sampai sllu kluar uapnya tpi jgn sampe mendidih / kering slm 5 mnt
b . Cuci dgn air mengalir
C . Larutkan warna merah pd sediaan sampai bersih dgn 3 % as alkohol
d . Cuci dgn air mengalir
e. Genangi dgn lar metilen blue slm 20-30 dtk
F . Cuci dgn air mengalir
Pengecatan kinyoung gabbett
A . Sediaan yg sudah kering difiksasi dan dinginkan. Letakan pd jembatan pengecatan
genangi dgn cat kinyoun slm 3 mnt
B . Cuci dgn air mengalir
C . Genangi dgn cat gabbet slm 1 mnt
Pengecatan dgn fluorochom
a . Sediaan yg sdh kering dan difiksasi serta sdh dingin diletakkan pd jembatan pengecatn. Genangi dgn auramine phenol slm 10 menit
B . Cuci dgn air mengalir
c. Genangi dgn as alkohol slm 5 mnt
d. Cuci dgn air mengalir
e. Genangi dgn lar kalium permanganat 1% slm 30 dtk
f. Cuci dgn air mengalir
3.PEMBACAAN DAN PENILAIAN
• Pembacaan pengecatan ziehl nelson dan kinyoung gabbet
-sediaan yg sdh kering ditetesi dgn oil immersi dilihat dgn mikroskop biasa objektif 100x,oculair 10x
- dicari adanya batang panjang / pendek atau terputus putus , berderet / berkelompok yg berwarna merah dgn latar belakang jernih . Bakteri lain berwarna biru
• Pembacaanpengecatan dgn fluorochrom
- sediaan yg sdh kering dilihat dgn mikroskop fluoresent objektif 20x / 40x dan oculair 10x
-dicari adnya bakteri batang panjang / pendek.batang panjang terputus putus berwarna kuning berfluoresen dgn latar belakan gsdikit gelap / sdikit ungu apabila menggunakan filter uv
Penilaian pengecatan BTA
BTA negatif : apabila didlm 15 mnt pengamatan tdk ditemukan BTABTA
positif ; apabila didlm pengamatan ditemukan BTA
Untk BTA positif apabila sediaan dibuat dari sputum dan diwarnakan dgn ziehl nelson dan kinyoung gabbett , maka dpt dilakukan penilaian sbb
• Penilaian mnrt bronkhorst
• Br.1. ditemukan sampai 40 BTA stlh pengamatan slm 15 mnt
• Br .2. ditemukan sampai 20 BTA dlm 10 LP
• Br .3. ditemukan sampai 60 BTA dlm 10 LP
• Br .4. ditemukan saampai 120 BTA dlm 10 LP
• Br .5. ditemukan lbh dri 120 BTA dlm 10 LP
CULTURIL
1. Pengolahan sampel
yg dimaksud pengolahan sampel adl campuran sampel dgn bhn kimia ttu brp asam, alkali / garam dgn perbandingan ttu
Tujuan pengolahan yaitu :
a. Homogenisasi : menghancurkan bagian bagian yg padat dri sempel shg bakteri yg ada didlmnya bs keluar
b. Consentrasi : mengumpulkan bakteri yg sdh ada didlm sampel kedlm vol yg lbh kcl drpd vol sampelnya sendiri
c. Dekontaminasi : mematikan semua bakteri yg ada di dlm sampel kecuali bakteri yg tahan asam
FAKTOR YG MEMPENGARUHI KERJA RACUN
A . Keadaan tubuh
1 . kesehatan
Pd orang yg menderita penyakit ginjal / hati biasanya akan lbh mudah keracunan jk dibanding orang sehat. Walau racun yg msk blm mencapai dosis toksis , krn pd org tsb proses detoksifikasi tdk dpt berjalan baik dan jg dgn proses ekskresinya
4 . Habbit
Berpengaruh dlm hal besarnya dosis shg dpt menimbulkan gejala keracunan . Kematian.yaitu krn timbulnya toleransi
5 . Unknow
Bisa tjd pd ank ksl yg mnm obat / jns racun serangga krn penyimpanan yg tdk tepat / tempat yg mudah dijangkau ank2
2. Umur
Pd anak dan orang tua lbh sensitif thd racun bila dibandingkan orang dewasa. Tpi pd bebrapa racun mis barbitat dan belladona justru anak lbh tahan
3 . Hipersensitif
Tergantung reasi masing masing individu dan jenis zat penyebab racun
6 . Berat badan
Makin berat badan seseorang makin besar takaran racun / obat untuk dpt menimbulkan keracunan pd org tsb kec obat bius ( narkotika )
B . CARA MASUK RACUN KEDLM TUBUH / CARA PEMBERIAN
Setiap racun baru akan menimbulkan efek yg maximal pd tubuh jk cara pemberiannya tepat.
Berdasarkan cara pemberiannya umumnya racun akan cepat bekerja jk msk scr inhalasi, injeksi, absorpsi mllui mukosa dan yg paling lambat melalui kulit yg sehat
C . SIFAT RACUNNYA SENDIRI
1 .Dosis
Besar kecilnya dosis racun menentukan berat ringannya akibat yg ditimbulkan yg dlm hal ini tdk blh dilupakan adl adanya toleransi / intoleransi individual. Pd intoleransi gejala keracunan akan tampak walaupun racun yg msk kedlm tubuh blm mencapai level toksik
2 . Bentuk dan kondisi fisik racun
Racun berbentuk gas bila terhirup akan lbh cepat menimbulkan keracunan. Sedangkan racun berbentuk cairan lbh mdh menimbulkan keracunan drpd bentuk padat apalagi dlm kondisi perut kosong
3 . Susunan kimia
Ada beberapa racun yg bila diberikan dlm bentuk kimia tertentu tdk menimbulkan keracuanan, tpi dlm bentuk lain dpt menimbulkan keracunan
4 . Konsentrasi racun
Kepekatan lbh penting dri dosis untuk racun yg bekerja scr lokal
5 . Absorbsi, distribusi, kumulasi, biotransformasi dan exkresi
Absorbsi
cepat lambatnya absobsi dandibagian organ mn absorbsi tjd, tergantung pd keadaan tubuh , cara masuk racun dan sifaat racun
distribusi
setelah masuk ke peredaran darah mk akan disebarluaskan keseluruh jaringan tubuh melalui cairan cairan yg mengelilingi jaringan tsb
Kumulasi
ada beberapa racun yg mempunyai afinitas besar thd jaringan / alat kusus tubuh dan racun tsb lalu ditimbun ditempat tsb
Kumulasi dpt tjd pula jk racun diberikan scr trs menerus meski dlm dgn takaran sedikit jk exkresinya terganggu
Biotransformasi / perubahan kimia
banyak racun stlh masuk kedlm cairan intern badan akan mengalami perubahan metabolik , baik sblm berefek maupun sblm diekskresikan
tujuan biotransformasi :
1. melindungi badan thd pengaruh jlk dri racun
2. mempermudah dan memperlancar keluarnya racun dri tubuh
Biotranformasi dpt dikatakan suatu kemampuan dri tubuh untuk menawarkan / menahan racundgn berbagai cara
Exkresi
racun dikeluarkan oleh tubuh pd umumnya oleh ginjal. Misal dgn exkresi glomerulus. Tetapi dpt juga dikeluarkan melalui usus ke usus dengan perantara empedu kemudian keluar bersama sama faeces. Atau dikeluarkan melalui paru paru.dpt jg melalui keringat
MEKANISME DAN GEJALA KLINIS KERACUNAN
KERACUNAN YG BERSIFAT KOROSIF
Umumnya diakibatkan oleh asam/ basa kuat
Kerusakan / kelainan / toksisitas pada tubuh tidak tergantung pd banyaknya racun tapi tergantung pada bentuk dan konsentrasinya
Example ; HCl menimbulkan iritasi terhadap paru paru karena aktifitas volatilnya. As sulfat menimbulkan iritasi dan korosif dlm bentuk larutan. Prinsip utama akibat keracunan yg dpt mengakibatkan kematian
1. Adanay kerusakan atau kelainan yg bersifat lokal.terlebih jk kulit telah dlm keadaan kurang sehat
2. Adanya collaps dan shok sbg akibat terganggunya susunan syaraf
3. Adanya dehidrasi sbg akibat muntah dan diare
4. Kusus untuk fenol dan as oksalat adl adanya pengaruh jlk pd susunan saraf pusat
Yang termasuk gol racun korosif
As anorganik : sulfat,nitrat, HCl, as flouride dll
As organik : as karbol. kresol., lysol dll
Kaustik alkali : NaOH, KOH dll
Garam dari logam berat : ZnCl2,HgCl2,SbCl2,
Contoh contoh keracunannya
Asam sulfat
Sifat : tidak berwarna, tdk berbau
mempunyai afinitas yg besar terhadap air
Sumber : air accu, battery
Cara kerja : bila lokal mk hanya terbatas pd kulit dgn bahayanya adl presepatan / absorpsi
Bila lwt sal cerna : pada alar tersebut ( mulut, lidah, tenggorokan , lambung ,usus ) dpt menimbulkan reaksi peradangan yg disertai pembengkakan dan pendarahan hebat
Kemudian diikuti pembengkakan selaput lendir pd sal pencernaan tersebut , timbul luka spt luka bakar sehingga daerah yg terkena warananya lalu berubah yg semula berwarna abu-abu keputihan lalu menjadi colkat / kehitaman dan bila diraba menjadi rapuh.jk keracunannya menghebat sering terjadi perforasi ( luka tembus ) dr lambung dan tentunya timbul komplikasi yg hebat.akibatnya dpt menimbulkan muntah dgn dikuti potongn selaput lendir yg rusak dan darah
Bila lwt sal pernafasan
Hal ini dpt tejadi bila penderita muntah lalu sebgian as sulfat yg terbawa sampai ditenggorokan dan ketika persis sampai di larynk lalu tehisap msk ke saluran bronkus terus ke paru2.
Gejala gejala
Rasa nyeri spt tebakar yg sangat didaerah mulut , lidah, tenggorokan dan lambung
Rasa nyeri bisa menghebat sehingga korban bisa sampai mengguling gulingkan tubuhnya
Rasa glegeken dgn rasa gas kmdn muntah diikuti darah dan potongan selaput lendir sal cerna yg tlh rusak.
Kulit, mulut, bibir terkelupas,permukaan lidah warnaya putih dn bengkak
Mulut pnh buih, lendir dan sisa jaringan yg rusak
Kmdn daerah bibir dan skitar timbul spot warna merah kecoklatan
Toksisitas dan dosis letal
Toksisitas akn lbh menghebat bl racun itu tertelan dgn keadaan lambung sedang kosong
Kematian dpt terjadi stlh 8-12 jam stlh keracunan, dan bila perut dlm keadaan kosong maka kematian dpt tjd lbh cpt krn lbh mdh tjnya peforasi lambung
HCl
Sifat ; tdk berwarna, korosif, gas HCl tdk mdh terbakar, uap HCl berbau spesifik dan bila diudara terbuka mdh timbulkan asap
Cara kerja racun
Larutan pekat dpt menimbulkan luka bakar yg hebat dan menimbulkan keracunan yg bersifat permanent
Paling tdk dpt menimbulkan dermatitis dan photosensititation
Bl bentuk gas tsb terhisap dpt menimbulkan batuk batuk peradangan dan menimbulkan bronchitis dan brochopnemonia
Bila bentuk larutan tertelan dpt menimbulkan korosif pd sal cerna
Gejala jk larutan tertelan
Rasa nyeri terbakar pd sal cerna
Timbul glegeken dgn rasa gas , pembengkakn prt , mual2 lalu muntah diikuti darah dan potongan selaput lendir dri sal pencernaan yg tlh rusak dan tercampur darah
Lalu timbul diara, dyspnee dan kolaps lalu meninggal
Toksisitas dan dosis letal
Kurang bgitu jls. Hanya pengalaman menunjukkan bahwa kira kira satu sendok teh HCl pekat telah dpt menimbulkan kematian
Tetapi ada juga orang dewasa yg tertelan sampai satu sendok makan msh dpt hidup. Semua tergantung konsentrasinya
FENOL
SIFAT :
Suatu kristal tdk berwarna , higroskopis, dan kristal berbentuk garam ini bila kena udara akan berubah warnanya mnjd merah jambu
mdh larut dlm air, eter dan gliserin
rasa sdikit manis, bau khas
Cara kerja keracuan
Bila melalui sal cerna
Segera stlh tertelan timbul perasaan nyeri terbakar pd mulut, kerongkongan, lambung dan timbul gejala spt keracunan gol asam
hanya rasa mual / muntah jarang terjadi, tetapi bila terjadi ini menunjukkan adnya tingkat keracunan yg hebat. Dan ini jg bukti kalau keracunan tlh masuk ke sal pernafasan dan terus kebronkus.dpt jg menimbulkan gangguan saraf pusat .
bila melewati kulit
Terjadinya keracunan sbg akibat peresapan yg menahun shg lama2 tjd kecunan yg menahun pula. Umunya timbul kelainan / kerusakan pd hepar
Gejala
Mual muntah
Tachypnes
Paralisis, convulsi, collaps, koma, meninggal oleh krn adnya kegagalan pernafasan
Eliminasi
Umumnya melalui air seni dan kira2 dlm waktu 36 jam tlh dieliminasi smua
Warna urin mnjd hijau kecoklatan
Bila urin ditambahkan FeCl3 akan berwarna biru ( phenol ) dan hijau ( kresol )
LYSOL
SIFAT :
- Ciran tdk berwarna , bila kena udara berubah mjd kekuningan, kecoklatan / merah muda
- berbau khas spt fenol
- tetapi warna tsb mjd gelap bl disimpan tllu lama
- sifat sifat warna yg bisa berubah inilah yg srg menimbulkan slh pengetian lalu mdh keracunan
Cara kerja keracunan
Hampir sama dgn carbol dgn catatan :
lambung stlh keracunan mnjd lunak, selaput lendir lbh licin oleh krn tjd proses penyabunan, warnanya coklat tua / coklat kemerahanoleh karena terbentuk hematin alkali
Gejala
Gangguan sal cerna, gangguan saraf hingga menimbulkan gangguan mental
Kelemahan umum : vertigo, skin eruption, joundice, ddl yg akhirnya berakhir kematian
Toksisitas dan dosis letal
8 gram kristal / larutan tlh dpt menimbulkan keracunan
NaOH
Sifat
Cepat menyerap CO2 dan air dri udara
Sangat korosif
Prinsip kerja keracunan
Prinsip
menimbulkan korosif pd semua jaringan yg dilaluinya dgn menimbulkan kelainan spt pd keracunan asam
dlm bentuk debu / kabut dpt menimbulkan kelainan pd sal pernafasn bila terhisap melalui sal pernafasan
kerusakan pd selaput lendir disebut liquifactip ( colliquation necrosa ), dimana mukosa / selaput lendir mjd lunak, lbh basah tpi membengkak krn tjd ikatan alkali albumin yg dgn air yg banyak ( air dri jaringan ) dpt mealrutkan lakali lgi
Gejala
Perasaan pns spt terbakar di sal cerna
Mual2, tpi muntah kurang dibanding dgn keracunan asam lainnya
Bila timbul muntah biasanya diikuti darah dan potongan selaput lendir dan warnanya berubah mjd kecoklatan
Rasa kolik pd perut, kmdn diikuti bibir , mulut, lidah bengkak, warna memerah lunak waktu diraba lalu timbulkan akibat nyeri dan sukar untuk menelan
Toxixitas dan dosis letal
2-30 mg sudah dpt memberikan keracunan
Yg paling penting adl konsentrasinya
