Hampir sama seperti tingkah laku manusia, burung blue tit (gelatik biru) jantan diduga sudah tidak tertarik lagi pada burung betina. Menurut penelitian yang dilakukan para ahli, burung spesies tersebut kerap mengabaikan pasangan dan keturunannya.
"Sepertinya burung-burung itu ada di sekitar pasangannya, tetapi tidak tinggal di sarangnya," terang salah satu peneliti, Matteo Griggio. "Mungkin mereka istirahat. Ini bukan masalah sepele, mungkin mereka menjaga energi, untuk musim kawin berikutnya," katanya lagi.
Baik pejantan maupun betina burung blue tit memang biasanya kawin berkali-kali selama hidup. Burung jenis ini dinamakan blue tit karena memiliki bulu berwarna biru di bagian atas kepala yang merefleksikan sinar UV.
Para peneliti dari Konrad Lorenz Institute of Ethology di Vienna pun mencari tahu penyebab kenapa pejantan blue tit bersikap seolah menghindari pasangan mereka. Tim peneliti menggunakan minyak yang dioleskan di atas kepala betina blue tit untuk menghalangi refleksi sinar UV. Mereka menduga para pejantan tidak bisa lagi mengenali pasangannya apabila bulu berwarna biru di atas kepala betina menjadi pudar.
"Ternyata benar, jantan kurang tertarik pada betina blue tit yang warna biru di kepalanya tidak begitu merefleksikan sinar UV," demikian laporan para peneliti yang telah dilaporkan dalam jurnal BioMed Central.
Seperti yang dilansir dari NY Daily News (04/07), selama ini sudah banyak penelitian yang menyebutkan burung jantan suka bersaing untuk mendapatkan perhatian betina. Namun studi terbaru tersebut adalah petunjuk baru mengenai ketertarikan para pejantan itu sendiri.
Tim peneliti menyimpulkan burung betina sebaiknya menjaga 'kecantikan' mereka jika ingin tetap disukai oleh pejantan mereka. Sayangnya, di kehidupan alam mereka, warna biru di bagian kepala burung blue tit sering memudar karena kondisi alam yang kotor karena debu, parasit, dan juga polusi.
sumber : www.merdeka.com
"Sepertinya burung-burung itu ada di sekitar pasangannya, tetapi tidak tinggal di sarangnya," terang salah satu peneliti, Matteo Griggio. "Mungkin mereka istirahat. Ini bukan masalah sepele, mungkin mereka menjaga energi, untuk musim kawin berikutnya," katanya lagi.
Baik pejantan maupun betina burung blue tit memang biasanya kawin berkali-kali selama hidup. Burung jenis ini dinamakan blue tit karena memiliki bulu berwarna biru di bagian atas kepala yang merefleksikan sinar UV.
Para peneliti dari Konrad Lorenz Institute of Ethology di Vienna pun mencari tahu penyebab kenapa pejantan blue tit bersikap seolah menghindari pasangan mereka. Tim peneliti menggunakan minyak yang dioleskan di atas kepala betina blue tit untuk menghalangi refleksi sinar UV. Mereka menduga para pejantan tidak bisa lagi mengenali pasangannya apabila bulu berwarna biru di atas kepala betina menjadi pudar.
"Ternyata benar, jantan kurang tertarik pada betina blue tit yang warna biru di kepalanya tidak begitu merefleksikan sinar UV," demikian laporan para peneliti yang telah dilaporkan dalam jurnal BioMed Central.
Seperti yang dilansir dari NY Daily News (04/07), selama ini sudah banyak penelitian yang menyebutkan burung jantan suka bersaing untuk mendapatkan perhatian betina. Namun studi terbaru tersebut adalah petunjuk baru mengenai ketertarikan para pejantan itu sendiri.
Tim peneliti menyimpulkan burung betina sebaiknya menjaga 'kecantikan' mereka jika ingin tetap disukai oleh pejantan mereka. Sayangnya, di kehidupan alam mereka, warna biru di bagian kepala burung blue tit sering memudar karena kondisi alam yang kotor karena debu, parasit, dan juga polusi.
sumber : www.merdeka.com
0 komentar:
Posting Komentar