Jumat, 06 Juli 2012

Sekarang, infeksi bisa dilihat dalam tiga dimensi


Selama ini, Anda mungkin penasaran dengan bentuk infeksi penyakit yang bisa menyebar ke seluruh tubuh. Seperti apa bentuk infeksi itu? Bagaimana persebaran mereka? Serta bagaimana sistem kekebalan tubuh mengatasinya?
Saat ini, untuk pertama kalinya, penyebaran infeksi bisa dilihat langsung, dalam bentuk tiga dimensi.
Para ilmuwan di MRC Centre for Molecular Bacteriology and Infection di Imperial College, London, menggunakan alat pemindai yang bisa melihat bakteri penyebab infeksi bergerak dalam tubuh binatang.
Dalam video yang diambil oleh ilmuwan menunjukkan bagaimana bakteri menginfeksi kantung kecil pada saluran pencernaan, kemudian berkembang menjadi banyak dan menyebar ke anus, kemudian ke sistem yang lebih besar.
Setelah itu, terlihat sistem imun yang mencegah bakteri dan kemudian menghilangkannya.
Bagaimana bakteri penginfeksi bisa terlihat?
Peneliti menggunakan bakteri khusus yang bisa mengeluarkan cahaya. Setelah itu, mereka memindai cahaya yang dikeluarkan oleh bakteri tersebut.
Para ilmuwan menaruh tikus yang mengandung bakteri dalam sebuah kotak hitam yang tak memungkinkan cahaya masuk.
"Kotak ini membuat binatang hangat dan menghalau semua cahaya. Ada kamera di bagian atas yang bisa memindai cahaya dari bakteri yang ada dalam tubuh tikus," jelas Dr James Collins yang bekerja di laboratorium, seperti dilansir oleh BBC (01/07).
Besar cahaya yang tertangkap oleh alat pemindai menunjukkan jumlah bakteri. Semakin terang cahayanya, maka semakin banyak juga bakteri yang ada di dalamnya. Sementara ketika cahaya meredup dan mati, maka saat itu bakteri juga telah dihilangkan oleh sistem imun.
Peneliti berpendapat bahwa penemuan ini adalah sebuah revolusi di bidang kesehatan. Mereka bisa melihat dengan jelas dan detail bagaimana bakteri penyebab infeksi akan bergerak dan sel imun apa yang diperlukan untuk menghambat bakteri tersebut.
Peneliti juga berharap bahwa teknologi ini dapat digunakan untuk melihat bakteri penyebab infeksi lain yang ada pada manusia.
sumber : www.merdeka.com

0 komentar:

Posting Komentar